Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Electronic Arts (EA) PHK 800 Karyawan atau 6 Persen Tenaga Kerjanya

Electronic Arts
EA atau Electronic Arts merupakan salah satu perusahaan game terbesar dan paling populer di dunia
Electronic Arts memangkas 6% tenaga kerjanya, setara dengan sekitar 800 karyawan, dan mengurangi ruang kantor, melalui keterangan perusahaan video game itu pada hari Rabu kemarin.

"Saat kami mendorong fokus yang lebih besar di seluruh portofolio kami, kami beralih dari proyek yang tidak berkontribusi pada strategi kami, meninjau jejak real estate kami, dan merestrukturisasi beberapa tim kami," tulis CEO EA, Andrew Wilson dalam sebuah catatan kepada karyawan. PHK adalah "bagian yang paling sulit, dan kami mengerjakan prosesnya dengan sangat hati-hati dan hormat," ucapnya.

Perusahaan berharap bisa mengambil biaya penurunan nilai mulai dari $170 hingga $200 juta, menurut pengajuan ke Security and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat. EA mengharapkan tindakan yang terkait dengan rencana restrukturisasi akan "selesai secara substansial" pada akhir September tahun ini.

CEO Wilson mengatakan EA akan memberikan pesangon dan perawatan kesehatan kepada oara karyawan yang terkena dampak, mencatat bahwa PHK telah dimulai pada awal kuartal.

EA hanya memiliki kurang dari 13.000 karyawan, menurut laporan triwulanan pada Maret 2022. Pada bulan Januari, perusahaan meleset dari perkiraan pendapatan triwulanan dan memberikan perkiraan pemesanan yang lebih lemah dari yang diharapkan.

Chief Financial Officer (CFO) EA, Christopher Suh mengatakan tentang panggilan pendapatan bahwa EA akan "sangat berhati-hati", dengan fokus khusus pada "kecepatan perekrutan".

Seorang juru bicara perusahaan menolak berkomentar lebih lanjut tentang pengumuman hari Rabu terkait untuk memberikan jumlah pasti PHK.

EA menjadi salah satu perusahaan teknologi yang masuk daftar panjang perusahaan yang sedang dalam mode perampingan, atau PHK. Penurunan ekonomi dan pembalikan pasar menyebabkan PHK massal pada tahun 2022 dan laju pemotongan yang lebih cepat tahun ini. Lebih dari 155.000 pekerja industri teknologi di lebih dari 500 perusahaan telah kehilangan pekerjaan pada tahun 2023, menurut data dari Layoffs.fyi.