Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teleskop Nancy Grace Roman Menjangkau Lebih Luas dibanding Hubble dan James Webb

Alam Semesta
Alam semesta, sumber foto: Denis Rozhnovsky / Adobe
Mengamati galaksi atau objek yang jauh di ruang angkasa seperti melihat ke masa lalu. Itu karena cahaya dari benda-benda ini seringkali membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bergerak dari titik asalnya ke lensa teleskop kita. 

Dengan demikian, James Webb dan teleskop luar angkasa lainnya memungkinkan kita untuk melihat ke masa lalu dengan cara yang sederhana. Namun, NASA ingin menjadi lebih besar dan telah membagikan bagaimana Teleskop Luar Angkasa Romawinya akan memundurkan alam semesta tidak seperti sebelumnya.

Menurut Aaron Yung, postdoctoral fellow di Goddard Space Flight Center NASA di Greenbelt, Maryland, Webb dan Hubble dirancang untuk melihat alam semesta melalui lubang jarum yang sangat terpilih. 

Teleskop Roman vs Hubble
Perbandingan jangkauan jelajah teleskop Nancy Grace Roman vs Hubble, sumber foto: Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA dan A. Yung
Namun, dengan Roman, NASA berencana untuk melihat alam semesta dengan cara yang jauh lebih besar. Badan antariksa percaya ini akan memungkinkannya untuk memundurkan alam semesta dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana keadaan dulu.

Teleskop Luar Angkasa Romawi saat ini akan diluncurkan sekitar tahun 2027. Meskipun kita masih memiliki beberapa tahun sebelum dioperasikan, NASA telah mulai membuat simulasi tentang kemampuannya. 

Di mana Hubble dan Webb dapat fokus pada berbagai hal, Roman akan dapat memundurkan alam semesta dalam arti yang lebih luas, mengambil gambaran yang lebih besar secara keseluruhan.

Ini berarti bahwa kita akhirnya dapat melihat lebih banyak alam semesta dalam gambar yang sama. Menurut gambar diam yang dibagikan oleh NASA, simulasi tersebut benar-benar akan memberi para astronom pandangan ribuan – bahkan jutaan – galaksi sekaligus. 

Data tersebut kemudian dapat digabungkan dengan data dari Webb dan Hubble untuk lebih mengasah dan memundurkan bagian tertentu dari alam semesta kita sehingga kita dapat melihat bagaimana tampilannya di masa lalu.

Sekelompok peneliti menerbitkan sebuah makalah yang menjelaskan hasil simulasi kembali pada bulan Desember. Makalah ini tersedia untuk dibaca di The Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.