Radiasi Jupiter Ciptakan Panorama Aurora Merah Merona di Bulan-bulan Jupiter
Menurut serangkaian makalah baru, keempat bulan besar Jupiter mampu mengalami aurora. Selanjutnya, mereka menciptakan beberapa yang paling terang yang pernah diamati oleh para astronom.
Tidak terlalu mengejutkan bahwa sistem Jovian adalah rumah bagi aurora yang terang dan mencolok. Faktanya, pengamatan oleh James Webb awal tahun ini menunjukkan aurora yang luar biasa di Jupiter itu sendiri.
Jadi, melihat aurora yang bersinar dan terang di bulan-bulan Jupiter seharusnya tidak terlalu mengejutkan. Faktanya, kami sudah tahu tentang mereka selama beberapa waktu. Namun, mendeteksi mereka sulit.
Itu karena sinar matahari yang dipantulkan dari permukaan bulan sering menghilangkan jejak cahaya, sehingga sulit untuk mendeteksi aurora di empat bulan terbesar Jupiter. Namun, pengamatan baru telah memberikan informasi penting tentang aurora, termasuk menunjukkan bahwa aurora berwarna merah tua dan seringkali 15 kali lebih terang daripada cahaya utara di Bumi.
Pengamatan ini dimungkinkan dengan menggabungkan data dari Spektrometer Echelle Resolusi Tinggi (HIRES) Observatorium Keck, Observatorium Teleskop Teropong Besar, dan Observatorium Apache Point. Dengan menggabungkan data dari ketiganya, para astronom dapat mendeteksi aurora di bulan-bulan Jupiter dengan lebih presisi, memungkinkan pengamatan yang lebih akurat.
Para astronom mengatakan aurora disebabkan oleh radiasi Jupiter, yang berinteraksi dengan atmosfer empat bulan terbesar, menciptakan pertunjukan cahaya di atmosfer masing-masing bulan. Yang lebih menarik lagi, aurora bisa memberi petunjuk tentang komposisi atmosfer di bulan-bulan Jovian ini.
Menurut para peneliti, sebagian besar atmosfer kemungkinan besar terbuat dari molekul oksigen, seperti yang kita hirup di Bumi. Keempat bulan Jovian menunjukkan aurora oksigen yang serupa, yang berarti keempatnya mungkin memiliki susunan atmosfer yang serupa.
Tentu saja, atmosfer setiap bulan sangat berbeda, ada yang lebih tipis, sementara yang lain mungkin mengandung natrium klorida konsentrasi tinggi dari aktivitas gunung berapi. Terlepas dari perbedaan tersebut, para astronom dapat belajar banyak tentang aurora di bulan-bulan Jupiter.