Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas menurut Hopkins dan Winter

prinsip PTK
ilustrasi pembelajaran dan penelitian tindakan kelas. Prinsip-prinsip PTK menurut Winter dan Hopkins.
Dalam penelitian di bidang pendidikan, ada suatu jenis penelitian eksperimen yakni penelitian tindakan kelas yang disingkat dengan PTK. Penelitian tindakan kelas ini langsung meneliti secara langsung bagaimana proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas, termasuk peneliti juga ikut terlibat (biasanya jadi gurunya) memberikan materi.

PTK adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang untuk memberdayakan semua partisipan dalam kegiatan belajar mengajar (siswa, guru, dan lainnya). Dalam PTK ini peneliti bisa memberikan tindakan atau pengaruh di dalam kelas, artinya peneliti bisa terjun langsung jadi pelaku yang memberikan pengaruh ke subjek yang diteliti (berarti siswa).

Bahkan nama lain dari penelitian tindakan (action research) ini adalah penelitian partisipatori (participatory research), penelitian kolaboratif (collaborative inquiry), dan pembelajaran tindakan (action learning). Jadi, peneliti memberikan suatu tindakan, berpartisipasi dan berkolaborasi di dalam penelitian.

Kemudian, ada beberapa prinsip yang perlu dipegang ketika melaksanakan penelitian tindakan kelas. Apa saja prinsipnya? Oke, inilah prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas menurut Winter dalam O'brien (1998) dalam Emzir (2008), sebagai berikut.

A. Prinsip PTK menurut Winter dalam Emzir (2008)

1. Kritik Reflektif

Prinsip PTK yang pertama adalah kritik reflektif, dimana kritik reflektif ini menjamin orang untuk mereflesikan terhadap isu dan proses, serta membuat eksplisit interpretasi, asumsi, dan peduli pada pertimbangan yang dibuat. 

Dengan begitu, perhitungan praktis dapat memberikan kemajuan pada pertimbangan teoretis, ketika di dalam kelas. Artinya, praktek yang dilakukan sesuai teori bahkan membuat suatu perkembangan teori.
Kritik reflektif ini adalah suatu perhitungan situasi, seperti catatan atau dokumen pejabat, digunakan untuk membuat tuntutan tersembunyi menjadi lebih baik yang bersifat faktual dan kebenaran.

2. Kritik Dialektika

Prinsip PTK yang kedua adalah sesuai kenyataan, terutama kenyataan sosial, tervalidasi melalui bahasa. Dimana fenomena dikonseptualisasi dalam dialog-dialog. Berarti, suatu kritik dialektika diperlukan untuk memahami suatu rangkaian hubungan antara fenomena dengan konteksnya, dan antara elemen-elemen pembentuk fenomena tersebut.

Elemen kunci memiliki fungsi untuk memusatkan perhatian pada elemen pembentuk yang tidak stabil atau bertentangan satu sama lain. Hal itu dipastikan dapat menciptakan perubahan.

3. Sumber Daya Kolaboratif

Prinsip sumber daya kolaboratif ini mempersyaratkan bahwa setiap gagasan seseorang sama penting dengan sumber daya potensial.

4. Ambil Resiko

Proses perubahan mengancam semua cara yang telah ditetapkan sebelumnya,maka diperlukan kejelian untuk mengambil resiko.

5. Struktur Jamak

Penelitian bersifat alami yang berwujud aneka ragam kritik, pandangan, dan komentar yang mendorong ke arah berbagai penafsiran dan tindakan yang memungkinkan. Struktur jamak dari penelitian ini memerlukan teks jamak untuk melaporkan.

6. Teori, Praktek dan Transformasi

Prinsip PTK yang keenam adalah dalam penelitian tindakan, teori menginformasikan praktik, dan praktik menyuling teori di dalam transformasi yang kontinu atau berkelanjutan.

B. Prinsip PTK menurut Hopkins

Selain dari pada 6 prinsip PTK menurut Winter dalam O'Brien (1998) dalam Emzir (2008), adapula prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas menurut Hopkins, yakni sebagai berikut.

1.  PTK Tidak Boleh Menggangu KBM di Kelas

Prinsip PTK pertama menurut Hopkins adalah PTK tidak boleh menggangu kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilakukan oleh guru di kelas. Karena pekerjaan utama guru adalah mengajar, maka seyogyanya tidak boleh menggangu komitmennya sebagai pengajar. 

Ada tiga kunci utama yang harus diperhatikan, yakni:
  • guru harus menggunakan berbagai pertimbangan serta tanggung jawab profesionalnya dalam menemukan jalan keluar jika pada awal penelitian didapatkan hasil yang kurang maksimal.
  • interaksi siklus yang terjadi harus mempertimbangkan keterlaksanaan kurikulum secara keseluruhan.
  • acuan pelaksanaan tiap siklus harus berdasarkan pada tahap perancangan bukan pada kejenuhan informasi.

2. Metode Pengumpulan Data Efektif dan Sederhana

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan harus menggunakan metode pengumpulan data yang sederhana dan efektif, tidak menuntut waktu yang lama, dan tidak mengganggu proses pembelajaran.

3. Metode Penelitiannya Reliabel atau Jelas

Metode penelitian tindakan kelas yang digunakan harus reliabel (andal, jelas) supaya guru dapat mengidentifikasikan dan merumuskan hipotesis dengan penuh keyakinan. 

Pada dasarnya, penelitian ini memperbolehkan “kelonggaran-kelonggaran” namun penerapan asas-asas dasar telaah taat kaidah tetap harus diperhatikan.

4. Peneliti adalah Guru itu Sendiri

Pada penelitian tindakan kelas, yang menjadi peneliti bagusnya adalah guru itu sendiri, dan untuk kepentingan guru yang bersangkutan. 

Jadi masalah penelitian diusahakan berupa masalah yang merisaukan dan bertitik tolak dari tanggung jawab profesionalnya, hal ini bertujuan agar guru tersebut memiliki komitmen terhadap pengembangan profesinya. 

5. Konsisten pada Prosedur dan Etika

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, peneliti harus mengkoordinasikan dan mensosialiasikan rencana PTK nya kepada pihak-pihak yang bersangkutan seperti kepala sekolah, guru-guru di sekolah, bahkan kepada siswa yang dijadikan subjek penelitian. Dan implementasi PTK pun harus sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.

6. Menggunakan Perspektif Luas bukan Hanya Perspektif Kelas

Dalam PTK, penelitian bukan hanya pada perspektif di dalam kelas, tetapi harus menggunakan wawasan yang luas.

Meskipun kelas merupakan cakupan tanggung jawab seorang guru, namun dalam pelaksanaan penelitian sejauh mungkin harus menggunakan wawasan yang lebih luas dari tindakan perspektif, tidak dilihat terbatas dalam konteks kelas atau pelajaran tertentu, melainkan perspektif misi sekolah secara keseluruhan.

Nah itulah prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas menurut Winter dalam O'Brien (1998) dalam Emzir (2008), serta prinsip-prinsip PTK mneurut Hopkins. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Daftar Pustaka

Prof. Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan : Kuantitatif dan Kualitatif. Depok: PT RajaGrafindo Persada.