Model Pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA): Pengertian, Langkah-langkah, Kelebihan dan Kekurangannya
![]() |
Ilustrasi Praktikum di Kelas. Sumber gambar: Deden Aldila Blogspot |
Model pembelajaran sangat dibutuhkan sekali di dalam proses belajar peserta didik di kelas pada saat ini.
Ibaratkan sebuah komputer, model pembelajaran adalah software yang mengisi komputer tersebut, yang membuat komputer tersebut menjadi lebih menarik dan terus-menerus ingin dipakai.
Bayangkan jika dalam komputer tidak ada MS Word, tidak ada aplikasi - aplikasi, sudah barang tentu bosan sekali. Walaupun komputer itu spesifikasinya canggih, tapi apa gunanya jika tidak ada software sama sekali.
Nah begitu juga dengan kegiatan belajar mengajar, apabila menggunakan model pembelajaran maka akan terasa suasana belajar yang aktif, kondusif dan menarik minat siswa. Selain itu, KBM akan terarah, karena setiap model belajar mempunyai langkahnya masing-masing.
Salah satu model pembelajaran yang perlu dicoba dan diterapkan saat KBM adalah model Means-Ends Analysis atau disingkat MEA.
Pengertian Model MEA
Means-Ends Analysis adalah variasi (turunan, hampir sama, mirip) dari model pembelajaran pemecahan masalah (problem solving).
Menurut Shoimin (2020:103), menjelaskan bahwa MEA adalah metode pemikiran sistem yang dalam implementasinya merencanakan tujuan keseluruhan. Nah tujuan keseluruhan itu dijadikan kedalam beberapa tujuan, yang pada akhirnya menjadi beberapa langkah / tindakan berdasarkan konsep yang berlaku.
Pada setiap akhir tujuan, akan berakhir pada tujuan yang lebih umum (keseluruhan).
Langkah-langkah Model MEA
Model pembelajaran MEA memiliki sintaksis atau urutan langkah aktivitas belajar (Shoimin, 2020:104) sebagai berikut.
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai kepada siswa.
- Guru memotivasi siswa supaya terlihat dalam aktivitas pemecahan masalah (problem solving) yang dipilih.
- Guru membimbing siswa supaya mereka bisa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Dalam artian menetapkan topik, tugas, dan lainnya.
- Guru membagi siswa menjadi 5 atau 6 kelompok heterogen. Setiap kelompok diberi tugas atau soal pemecahan masalah.
- Siswa dibimbing siswa (tutor sebaya) untuk mengindentifikasi masalah, menyederhanakan masalah (merumuskan), membuat hipotesis, mengumpulkan data, membuktikan hipotesis, dan menarik kesimpulan.
- Siswa dibantu siswa (tutor sebaya) untuk melakukan sebuah refleksi (evaluasi) terhadap penyelidikan dan proses-proses yang mereka gunakan.
- Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Kelebihan Model MEA
Model MEA memiliki keunggulan dan kelebihan sebagai berikut.
1. Siswa belajar dan dapat terbiasa dalam memecahkan suatu permasalahan, baik itu soal-soal ataupun suatu praktikum.
2. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa berpartisipasi aktif.
3. Siswa belajar mengekspresikan ide-idenya, dan memanfaatkan keterampilan dan kemampuan yang dimilikinya.
4. Siswa mendapatkan pengalaman dalam menemukan suatu jawaban dan membuktikan suatu hipotesis.
5. Siswa belajar berkolaborasi melalui kegiatan berkelompok dan berdiskusi.
6. Siswa dapat terbiasa menerapkan metode ilmiah, seperti merumuskan masalah, membuat hipotesis, mengumpulkan data, membuktikan hipotesis, dan menyimpulkan hasil yang didapat.
Kekurangan Model MEA
Selain kelebihan ataupun keunggulan Model MEA, disini juga disampaikan kekurangan dari Model MEA, yaitu:
1. Guru harus menyiapkan soal-soal pemecahan masalah yang bermakna bagi siswa, dan itu bukanlah hal yang mudah dan tentunya memerlukan persiapan yang cukup.
2. Aktivitas belajar membutuhkan waktu yang lama. Apalagi ada tahap dimana harus mengumpulkan data dan membuktikan hipotesis.
3. Mengemukakan masalah yang bisa langsung dipahami oleh siswa sangat sulit, sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan merespon masalah yang diberikan.
4. Terlalu banyak soal pemecahan masalah kadang kala membuat siswa jenuh.
5. Siswa bisa merasa bosan ataupun tidak menyenangkan, karena pembelajaran dianggap sulit karena harus menyelesaikan suatu permasalahan.
Nah itulah, pengertian, langkah-langkah, kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran Means-Ends Analysis. Semoga bermanfaat dan terimakasih.
Daftar Pustaka
- Shoimin, Aris. 2020. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Hlm. 103.