Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Model Pembelajaran IMPROVE: Pengertian, Langkah-langkah, Kelebihan dan Kekurangannya

model IMPROVE
Suasana belajar matematika di kelas. Sumber gambar: BlogPendidikan.net
Model pembelajaran membantu proses kegiatan belajar mengajar yang tadinya satu arah (ceramah), menjadi dua arah (aktif dan partisipatif). Selain itu, model pembelajaran juga menarik minat siswa untuk interaktif dalam aktivitas belajar.

Salah satu model pembelajaran yang wajib dicoba diterapkan adalah model pembelajaran IMPROVE. Apalagi model ini sangat cocok untuk mata pelajara matematika, dimana matematika biasanya paling dikatakan 'sulit' oleh siswa.

Pengertian Model IMPROVE

Model pembelajaran IMPROVE merupakan singkatan dari Introducing the new concept, Metacognitive questioning, Practicing, Revieweng and reducing difficulties, Obtaining mastery, Verification, dan Enrichment.

Model IMPROVE dapat mendorong siswa untuk mengenal suatu konsep baru (new concept) yang dihantarkan oleh guru, tanpa harus mengabaikan konsep yang sudah ada (diketahui) oleh siswa tentang matematika, bisa juga disebut apersepsi (menerima konsep baru dan menghubungkannya dengan konsep lama).

Secara historis, model pembelajaran IMPROVE ini pertama kali ditemukan oleh ilmuwan bernama Zemira Mavarech dan B. Kramarski (1997).

Model IMPROVE ini adalah alternatif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Dalam proses kegiatan belajar mengajarnya, siswa diperkenalkan pada konsep baru, diberikan pertanyaan-pertanyaan metakognitif, dan berlatih memecahkan suatu permasalahan yang berkaitan dengan materi yang dipelajari.

Model ini melibatkan tiga komponen yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu 1) proses metakognitif, 2) pembelajaran kooperatif dimana anggota kelompok-kelompok siswa memiliki kemampuan yang bervariatif, serta 3) penyediaan umpan balik (feedback), evaluasi dan pengayaan yang terfokus pada proses kognitif.

Langkah-langkah Model IMPROVE

Berikut adalah langkah-langkah model pembelajaran IMPROVE (Shoimin, 2020:83), yakni:

1. Introducing the new concept, dimana pada tahap awal (introducing) guru memberikan konsep baru kepada siswa melalui pertanyaan-pertanyaan yang membangun pengetahuan siswa.

2. Metacognitive questioning, tahap kedua adalah memberikan pertanyaan-pertanyaan metakognitif kepada siswa terkait materi yang dipelajari.

3. Practicing, siswa berlatih memecahkan problematika yang diberikan oleh guru.

4. Reviewing and reducing difficulties, guru memberikan review terhadap kesalahan-kesalahan yang dihadapi siswa pada saat latihan.

5. Obtaining mastery, guru melakukan tes kepada siswa di pertemuan berikutnya untuk mengetahui penguasaan materi siswa.

6. Verification, melakukan sebuah verifikasi untuk mengetahui siswa mana yang sudah mencapai batas kelulusan, dan siswa mana yang belum mencapai batas minimal kelulusan.

7. Enrichment, guru mengadakan pengayaan terhadap siswa yang belum mencapai batas minimal kelulusan.

Kelebihan Model IMPROVE

  1. meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, karena pada semua tahapannya menekankan pada pembentukan konsep siswa.
  2. menguatkan pemahaman sebelumnya, karena diberi konsep baru yang berkaitan satu sama lain.
  3. siswa menjadi lebih mandiri dalam berpikir dan memecahkan permasalahan.
  4. siswa lebih aktif karena adanya latihan-latihan yang memberikan kebebasan eksplorasi ide-ide mereka.
  5. suasana belajar tidak membosankan, karena adanya beberapa tahapan belajar (7 langkah).
  6. Adanya penjelasan di awal dan latihan-latihan membuat siswa lebih memahami materi.
  7. mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik (feedback).
  8. Adanya pengayaan semakin membantu dan menguatkan pemahaman siswa yang belum mencapai kriteria kelulusan minimal.
  9. Tes tidak dilakukan langsung pada pertemuan tersebut, tetapi di pertemuan selanjutnya, sehingga memebrikan kesempatan kepada siswa untuk kembali mempelajari materi tersebut di rumah.

Kekurangan Model IMPROVE

  1. membutuhkan waktu yang lama, karena ada 7 langkah, belum lagi pada tahap Obtaining Mastery dilakukan pada pertemuan berikutnya, serta Enrichment berupa pengayaan dilakukan pada pertemuan berikutnya lagi ataupun di luar jam pelajaran.
  2. guru harus mempunyai strategi khusus, supaya semua siswa mengikuti langkah-langkah pembelajaran model IMPROVE ini.
  3. karena kemampuan siswa tidak semuanya sama, terutama dalam menyelesaikan permasalahan dan menjawab pertanyaan, maka guru perlu memberikan bantuan dan bimbingan khusus, maka waktu yang diperlukan semakin lama.
  4. tidak semua siswa mempunyai kemampuan dalam mencatat informasi yang didengarkan secara lisan.
  5. Apabila pengayaan sudah dilakukan, maka perlu dilakukan tes kembali untuk mengetahui sejauh mana kemampuan kognitifnya, dan itu pasti memerlukan waktu lagi.
Nah itulah pengertian, langkah-langkah, kelebihan, dan kekurangan model pembelajaran IMPROVE. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Daftar Pustaka

  • Mavarech, Z & Kramarski, B. (1997). IMPROVE: A multidimensional method for teaching matmematics in heterogeneous classrooms. American Educational Research Journal, Summer 1997, 34(2).
  • Shoimin, Aris. 2020. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.