Model Pembelajaran CORE : Pengertian, Langkah-langkah, Kelebihan dan Kekurangannya
Abad 21 sebagai zaman modern yang penuh dengan tantangan dan perkembangan, dari teknologi hingga pendidikan, menuntut bahwasannya sistem belajar mengajar di kelas pun harus sesuai dan beradaptasi dengan inovasi yang ada.
Salah satu inovasi dalam dunia pendidikan adalah dengan munculnya berbagai metode, strategi, sampai dengan model-model pembelajaran baru. Bukan hanya baru saja, tetapi sudah terfokus dan berpusat kepada siswa (student centre). Dimana siswa dipandu untuk aktif, kolaboratif dan partisipatif dalam pembelajaran.
Lebih dari 50 model pembelajaran sudah ada di abad 21 ini, dan kebanyakan selaras dengan keterampilan 4C yang meliputi Creative, Critical Thinking, Collaborative, dan Communicative. Salah satu model yang perlu diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah adalah model pembelajaran CORE.
Pengertian Model CORE
Model pembelajaran CORE merupakan singkatan dari Connecting, Organizing, Reflecting, dan Extending.
Connecting adalah kegiatan mengkoneksikan (menghubungkan) informasi lama dengan informasi baru dan antarkonsep yang berbeda, atau disebut juga dengan apersepsi.
Organizing adalah kegiatan mengorganisakan ide-ide untuk memahami materi, dalam artian mengidentifikasi dan mengelompokkan materi sesuai dengan bagian-bagiannya.
Reflecting adalah kegiatan memikirkan kembali, mendalami kembali, dan menggali informasi yang sudah didapat, dari materi yang telah dikelompokkan tadi (organizing) sesuai kategori-kategori yang mudah dipahami.
Extending adalah kegiatan untuk memperluas, mengembangkan, menggunakan ataupun percobaan. Bisa dengan elaborasi (mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari), ataupun praktikum (percobaan, demonstrasi) dan sebagainya.
Langkah-langkah Model CORE
Berikut ini adalah langkah-langkah model pembelajaran CORE, yakni:
- pembelajaran diawali dengan kegiatan yang menarik siswa. Contohnya dengan menyanyikan lagu yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan, memberikan puisi ataupun pantun, ataupun menyajikan sebuah grafik yang kemudian harus ditebak oleh siswa yang berkenaan dengan materi yang diajarkan.
- menyampaikan dan mengingatkan kembali konsep lama atau materi sebelumnya dan dihubungkan dengan konsep atau materi baru oleh guru kepada siswa, apersepsi atau [Tahap Connecting].
- pengorganisasian ide-ide dalam beberapa kategori untuk memudahkan memahami materi yang dilakukan oleh siswa dan dibimbing oleh guru. [Tahap Organizing]
- Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok heterogen, campuran antara siswa pandai, sedang dan kurang yang terdiri dari 4-5 anggota.
- Siswa melakukan refleksi atau memikirkan kembali, mendalami dan menggali informasi yang telah didapatkan pada saat tahap organizing. Pada tahap refleksi ini siswa berdiskusi dengan teman-temannya di kelompoknya, saling sharing dan menguatkan pemahaman satu sama lain. [Tahap Reflection]
- Terakhir siswa memperluas ataupun mengembangkan pemahaman dengan diberi tugas individu ataupun kelompok, baik itu sebuah soal, pertanyaan, instruksi praktikum sederhana maupun demosntrasi. [Tahap Extending]
Kelebihan Model CORE
Setiap model pembelajaran pasti mempunyai kelebihan dan keunggulannya masing-masing. Untuk itu, inilah kelebihan dari model pembelajaran CORE, yaitu:
- mengembangkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.
- meningkatkan jiwa kolaboratif siswa karena siswa harus berdiskusi dalam kelompok siswa dan secara heterogen.
- melatih daya ingat siswa tentang suatu konsep.
- mengembangkan daya berpikir kritis skelaigus keterampilan pemecahan suatu masalah.
- memberikan pengalaman belajar pada siswa, karena mereka banyak berperan aktif dan partisipatif satu sama lain, sehingga pembelajaran menjadi bermakna.
- memperkuat pemahaman siswa, karena selalu dikaitkan atau elaborasi dengan fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Kekurangan Model CORE
Selain setiap model pembelajaran punya kelebihan, ada juga kekurangannya. Inilah kekurangan model pembelajaran CORE, yaitu:
- guru membutuhkan persiapan yang matang untuk menggunakan model pembelajaran ini.
- apabila siswa tidak berpikir kritis, maka proses pembelajaran tidak bisa berjalan dengan lancar, dalam artian semua langkah tidak akan terlaksanakan dengan baik.
- memerlukan waktu yang agak banyak, sebab ada pembagian kelompok, berdiskusi dan sebagainya.
- Tidak semua mateir pelajaran dapat menggunakan model CORE ini.