Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jenis-jenis Skala Sikap untuk Mengukur Perilaku dan Sikap dalam Penelitian

jenis jenis skala sikap

Pengukuran sikap adalah penelitian untuk mengukur dan mengetahui perilaku sikap dari subjek ataupun responden penelitian. Skala pengukuran sikap ini disebut juga dengan Skala Sikap, yang termasuk salah satu skala pengukuran variabel-variabel penelitian.

Selain itu, skala sikap termasuk ke dalam jenis skala interval, bukan ratio / ordinal / nominal. Penggunaan skala sikap ini sangat bermanfaat sekali untuk mengukur perilaku susila seperti moral, tes karakter, termasuk juga partisipasi sosial. Selain daripada itu, juga untuk mengukur berbagai aspek budaya dan lingkungan sosial seperti status sosial ekonomi, kondisi tatanan rumah tangga, kemasyarakatan dan sebagainya.

Menurut Riduwan (2002), menjelaskan bahwa skala sikap ini terdiri dari 5 macam yakni: skala likert, skala Guttman, skala Defferensial Semantic, Rating Scale, dan skala Thurstone. Untuk lebih detailnya, akan di bahas dibawah ini.

1. Skala Likert

Skala sikap ini digunakan untuk mengukur sikap, persepsi ataupun pendapat seseorang ataupun beberapa subjek penelitian tentang suatu kejadian maupun gejala sosial. Pada penelitian gejala sosial ini, variabel penelitian sudah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti.

Dalam skala likert ini variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi (sub variabel) >> indikator-indikator yang dapat diukur. Dan pada akhirnya, indikator-indikator terukur tersebut dapat menjadi tolok ukur dalam membuat instrumen berupa pertanyaan ataupun pernyataan yang perlu dijawab oleh subjek penelitian (responden).

Biasanya, skala likert ini ditulis atau memiliki nilai interval (jenjang) 5 butir. Contohnya untuk skala likert pernyataan positif seperti ini:
  • Sangat setuju = 5
  • Cukup setuju = 4
  • Setuju = 3
  • Kurang setuju = 2
  • Tidak setuju = 1
Adapun untuk skala likert pernyataan negatif seperti ini contohnya (kebalikan dari pernyataan positif):
  • Sangat setuju = 1
  • Cukup setuju = 2
  • Setuju = 3
  • Kurang setuju = 4
  • Tidak setuju = 5
Dimana nilai yang paling tinggi itu adalah nilai paling baik. Untuk menghitung bisa dengan menjumlahkan skor total dari setiap pernyataan dan jawaban responden.

2. Skala Guttman

Skala Guttman adalah skala kumulatif, dimana opsi jawaban dari skala ini harus konsisten, jelas dan tegas. Skala Guttman juga disebut dengan skala scalogram. Perbedaan antara Skala Likert dengan Skala Guttman adalah, jika Skala Likert intervalnya banyak sampai 5 opsi dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Sedangkan skala Guttman hanya dua interval saja, contohnya benar dan tidak benar. 

Pada skala Guttman ini skor tertinggi bernilai (1), sedangkan skor terendah adalah (0) dari satu pertanyaan atau pernyataan. Contoh skala Guttman adalah:

- Apakah anda punya mobil?
  • Ya (nilainya 1)
  • Tidak (nilainya 0)
- Yakin atau tidakkah anda, bahwa Indonesia bisa jadi juara piala dunia U20 bulan Mei nanti?
  • Yakin 
  • Tidak Yakin

3. Skala Defferensial Semantic

Skala diferensial semantik adalah skala yang berisikan serangkaian karakteristik bipolar (dua kutub), contohnya seperti:
  • Populer - Tidak Populer
  • Baik - Tidak Baik
  • Panjang - Pendek
  • Panas - Dingin
  • Jauh - Dekat
Nah, untuk karakteristik bipolarnya itu sendiri mempunyai 3 dimensi dasar sikap seseorang terhadap objek, meliputi:
  • Potensi, kekuatan atau atraksi fisik terhadap objek
  • Aktivitas, tingkat gerakan suatu objek
  • Evaluasi, perkara-perkara yang menguntungkan ataupun tidak, terhadap objek.
Contohnya:
skala diferensial semantik

4. Rating Scale

Berbeda dengan skala Likert, Skala Guttman dan Skala Diferensial Semantik yang dimana data diperoleh adalah data kualitatif kemudian di-kuantitatif-kan. Artinya dari sebuah jawaban setuju, tidak setuju, kemudian di-angka-kan menjadi nilai 5, 4, 3, 2, 1, 0 dan sebagainya dan dijumlahkan.

Sedangkan Rating Scale merupakan data mentah berupa angka yang kemudian di-kualitatif-kan. Contohnya dari angka 1 dan 0 ditafsirkan dalam pengertian kualitatif, misalnya baik - tidak baik, kuat - lemah, jauh - dekat, panjang - pendek, mampu - tidak mampu, dan sebagainya. 

Rating scale ini mirip sama dengan nilai rating yang suka teman-teman lakukan terhadap aplikasi yang di download di PlayStore, dan diberi nilai 1 sampai 5 bintang sesuai tingkat kepuasaan teman-teman terhadap aplikasi tersebut. Kemudian vendor aplikasi menafsirkan, berarti kalau 1 = sangat tidak puas,  2 = kurang puas, 3 = puas, 4 =  cukup puas, dan kalau 5 = sangat puas

5. Skala Thurstone

Terakhir adalah skala Thurstone, dimana pada skala ini responden diminta untuk memilih pertanyaan yang mereka setujui dari beberapa pernyataan yang menyajikan suatu pandangan yang berbeda-beda. Biasanya skala Thurstone ini memiiki asosiasi nilai antara 1 sampai 10, namun nilai-nilainya tidak diketahui oleh responden.

Untuk pemberian nilai tersebut didasarkan pada jumlah tertentu pernyataan yang dipilih oleh responden mengenai angket tersebut. Lalu apa perbedaanya antara skala Thurstone dengan skala Likert? Perbedaannya adalah, pada skala Thurstone interval yang panjangnya sama memiliki intensitas kekuatan yang sama pula, sedangkan skala Likert tidak perlu sama.

Nah itulah teman-teman jenis-jenis skala sikap untuk mengukur perilaku dan sikap responden dalam penelitian yang anda lakukan, semoga bermanfaat dan terima kasih banyak.

Daftar Pustaka

Riduwan. 2002. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.