Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

China Naikkan Anggaran Pertahanan 7,2 Persen jadi Rp 3.410 Triliun

Tentara China
Tentara PLA China, sumber foto: South China Morning Post dan Army Technology
China akan meningkatkan pengeluaran pertahanan tahun ini sebesar 7,2% menjadi 1,56 triliun yuan ($230 miliar), menurut draf yang dirilis hari minggu oleh Lembaga Keuangan mereka. Kalau di konversi, maka $230 Miliar = Rp 3.410 Triliun dengan kurs $1 = Rp. 15.227 pertanggal 5 Maret 2023.

Anggaran pertahanan China tumbuh 7,1% tahun lalu menjadi 1,45 triliun yuan, lebih cepat dari kenaikan 6,8% pada 2021 dan kenaikan 6,6% pada 2020, menurut data resmi. Pada 2019, belanja pertahanan China naik 7,5% menjadi 1,19 triliun yuan.

Dalam laporan terpisah hari Minggu tentang pekerjaan pemerintah, Perdana Menteri Li Keqiang tidak menyebutkan perang Rusia-Ukraina. “Kita harus tetap berkomitmen pada kebijakan perdamaian luar negeri yang independen,” kata laporan itu.

Laporan kerja tersebut menyerukan “langkah tegas untuk menentang ‘kemerdekaan Taiwan’ sambil tetap berpegang pada seruan Beijing untuk “penyatuan kembali secara damai.”

Taiwan adalah pulau dengan pemerintahan sendiri yang diperintah secara demokratis yang diklaim Beijing sebagai bagian dari wilayahnya.

Pemerintah AS pada bulan Desember mengesahkan pengeluaran pertahanan lebih dari $800 miliar untuk tahun fiskal yang berakhir pada 30 September 2023. Selain inflasi domestik, rencana pengeluaran tersebut menunjuk pada kebutuhan untuk melawan kemampuan militer China dan Rusia. Itu jauh lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.

Pada tahun fiskal 2022, AS membelanjakan $767 miliar, atau 12% dari anggarannya, untuk pertahanan nasional, menurut data Departemen Keuangan. Itu sekitar 2% lebih banyak dari $755 miliar yang dihabiskan pada tahun 2021, data menunjukkan.