Astronom Menemukan Awan Air Besar yang Mengambang di Luar Angkasa
![]() |
Awan air besar mengambang di luar angkasa, sumber gambar: Mopic / Adobe |
Penemuan ini juga menarik karena ini adalah pertama kalinya para astronom dapat mengukur komposisi air dalam piringan protoplanet. Piringan material tersebut terletak kira-kira 1.300 tahun cahaya di konstelasi Orion, yang disebut V883 Orionis.
Selain mengajari kita lebih banyak tentang asal usul air di tata surya kita, awan air yang ditemukan para astronom di luar angkasa juga mengajari kita lebih banyak tentang pembentukan bintang.
![]() |
Penemuan baru bisa menjelaskan bagaimana air dibawa ke Bumi dengan komet. Sumber gambar: Mopic / Adobe |
Ini adalah penemuan menarik yang tidak diragukan lagi akan membantu mendorong penelitian kami ke dalam pembentukan bintang dan planet ke tingkat yang baru.
Dalam kebanyakan kasus, air yang ditemukan di luar angkasa biasanya ditemukan dalam bentuk air es. Jenis air ini biasanya ditemukan di komet dan bahkan planet yang mengitari sabuk dan medan asteroid. Bahkan, banyak yang percaya air bumi berasal dari komet.
Tapi dari mana komet mendapatkan air? Penemuan awan air di luar angkasa ini mungkin telah memberi kita jawaban itu.
Itu karena komet biasanya terdiri dari bahan sisa yang digunakan dalam pembentukan planet. Planet-planet seperti itulah yang akan terbentuk di dalam piringan protoplanet ini.
Dengan demikian, konsentrasi air yang ditemukan di piringan khusus ini dapat menjawab beberapa pertanyaan tentang bagaimana beberapa komet mendapatkan konsentrasi air es yang begitu tinggi. Selain itu, penting untuk memahami bagaimana awan air berinteraksi dengan sisa cakram.
Atacama Large Millimeter / submillimeter Array (ALMA) memungkinkan penemuan ini. Teleskop radio besar ini terletak di Chili, dan dapat menemukan tanda kimiawi di piringan protoplanet, yang memungkinkannya menemukan awan air di V883 Orionis.