Sampel Material Asteroid Ryugu Memberi Wawasan tentang Asal Usul Kehidupan di Bumi
Kehidupan di Bumi mungkin berasal dari luar angkasa. Setidaknya, itulah kepercayaan umum, terutama setelah pengamatan sampel dari asteroid Ryugu baru-baru ini. Menurut para peneliti yang mengamati sampel, Ryugu tampaknya mengandung beberapa "organik prebiotik", termasuk beberapa jenis asam amino. Asam amino ini sering dikenal sebagai "blok bangunan kehidupan", yang dapat mengembangkan teori lebih lanjut bahwa kehidupan terbentuk di ruang angkasa.
Harapannya adalah dengan mempelajari lebih banyak tentang asteroid kuno di tata surya kita, para astronom akan dapat memecahkan teka-teki dan menghasilkan teori yang terbukti tentang asal usul kehidupan. Dengan demikian, menemukan blok bangunan kehidupan dalam sampel dari Ryugu sangat penting untuk misi tersebut untuk menentukan dari mana kehidupan di Bumi berasal.
Atau, paling tidak, bahan dasar yang dibutuhkan untuk membentuk kehidupan dikirim ke planet ini pada masa pertumbuhannya oleh asteroid, meteor, dan batuan luar angkasa lainnya. Faktanya, pesawat ruang angkasa Hayabusa2, yang mengirimkan sampel dari Ryugu, hanyalah salah satu dari beberapa misi berbeda untuk menentukan terbuat dari apa asteroid di tata surya kita.
![]() |
Material dari asteroid Ryugu diperoleh oleh asteroid probe Jepang Hayabusa2. Sumber gambar: JAXA |
Ini bukan pertama kalinya kami melihat bukti bahwa bahan penyusun kehidupan ini juga berasal dari luar angkasa. Sampel lain yang diambil dari meteorit dan asteroid lain juga memperkuat keyakinan ini dengan memberikan data tentang air purba yang belum terkontaminasi oleh planet kita sendiri. Temuan yang ditemukan di sampel Ryugu juga konsisten dengan yang ditemukan di meteorit kaya karbon.
Ini sering kali adalah meteorit yang paling banyak terkena air di luar angkasa, memberi kita gagasan yang lebih baik tentang jenis air apa yang mungkin terbentuk di luar angkasa sehingga para ilmuwan dapat menentukan bagaimana air itu terbentuk dan dari mana asalnya. Menentukan itu memungkinkan kita untuk menentukan dari mana air di Bumi berasal.
Penelitian terhadap sampel Ryugu dipublikasikan di jurnal Science. Para peneliti berencana untuk membandingkan sampel Ryugu dengan yang diambil dari asteroid Bennu saat misi OSIRIS-REx NASA kembali ke Bumi akhir tahun ini.