Lubang Hitam Galaksi Bima Sakti Siap Melahap Awan Besar
Lubang hitam supermasif di pusat Bima Sakti dapat segera membantu para ilmuwan membuka data baru tentang lingkungan yang keras dan ekstrem di sekitar ruang hampa kosmik ini. Pada tahun 2007, para ilmuwan menemukan awan misterius di dekat lubang hitam galaksi kita. Awan yang kemudian diberi nama X7 ini diperkirakan akan ditelan lubang hitam dalam 13 tahun ke depan.
Tapi mengapa penting jika lubang hitam kita melahap sesuatu? Bukankah itu yang dilakukan semua lubang hitam? Ya, tentu saja begitu. Namun, dengan melahap X7, yang telah membingungkan para ilmuwan sejak penemuannya, diharapkan lubang hitam Bima Sakti akan mengajarkan kita lebih banyak tentang lingkungan di sekitar lubang hitam supermasif seperti yang ditemukan di pusat sebagian besar galaksi.
Selain itu, pengamatan beberapa tahun terakhir telah melihat massa X7 menggeliat dan bergeser menjadi awan yang terentang dua kali lebih lama dari sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa awan entah bagaimana telah direntangkan oleh Sagitarius A* (Sgr A*). Alasan di balik peregangan ini adalah bahwa awan itu kecil dan relatif ringan, sehingga rentan terhadap kekuatan lubang hitam.
Tapi bagaimana awan yang ditelan oleh lubang hitam Bima Sakti bisa membantu kita belajar lebih banyak tentang lingkungan di sekitar lubang hitam? Nah, dengan mempelajari efek lingkungan ekstrem pada X7, kita bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang seberapa ekstrem lingkungan itu dan bagaimana gaya yang diberikan oleh lubang hitam dapat membengkokkan dan memelintir benda.
Ini adalah sesuatu yang telah kami pelajari untuk beberapa efek, terutama karena para ilmuwan telah menyaksikan lubang hitam merobek bintang dan memakan massanya. Yang lebih mengejutkan tentang awan, dan bagian dari apa yang membuatnya begitu misterius, adalah bahwa ia diciptakan di lingkungan ini. Ini bukan bintang yang ditangkap oleh lubang hitam Bima Sakti dan kemudian dicabik-cabik.
Ini adalah objek ekstrim yang entah bagaimana diciptakan dalam lingkungan yang keras ini, dan sekarang, itu akan segera dihancurkan oleh lingkungan yang sama yang membantu menciptakannya. Observasi X7 di masa depan direncanakan dengan teleskop ruang angkasa James Webb, jadi semoga pengamatan tambahannya pada awan akan memberikan lebih banyak wawasan tentang apa itu dan bagaimana hal itu terjadi.