Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Eropa Berencana Mengganti Gas Alam dengan Energi Panas Bumi

Eropa Berencana Ganti Gas Alam dengan Panas Bumi
Eropa memiliki tradisi panjang dalam energi panas bumi, dengan Islandia, Prancis, dan Hungaria secara historis mendominasi industri ini. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah negara lain telah memasuki sektor ini.

Motivasi mereka jelas: energi panas bumi 100% terbarukan, tidak terbatas, dan dapat diandalkan. Dan daya tarik tersebut semakin meningkat di tengah dorongan untuk mengurangi ketergantungan pada gas alam Rusia.

Saat ini, Jerman memimpin transisi. Pada akhir tahun 2022, pemerintah negara tersebut menerbitkan sebuah rencana yang menargetkan peningkatan produksi panas bumi sepuluh kali lipat: 10TWh pada tahun 2030.

"Kami duduk di tambang emas," kata Christian Peltl, direktur energi panas bumi di SWR, operator pembangkit panas bumi di Munich, kepada AFP. “Benar-benar ada ledakan pesanan sejak awal krisis [energi],” tambahnya.

Sementara itu, pemerintah Prancis baru-baru ini mengumumkan rencana aksi untuk pengembangan energi panas bumi permukaan dan dalam. Tujuannya adalah untuk menghasilkan panas bumi yang cukup dalam 15 hingga 20 tahun untuk menghemat 100TWh gas setiap tahun dan mencapai netralitas karbon pada tahun 2050. Pada tahun 2021, energi panas bumi hanya menyumbang 1% dari konsumsi panas akhir negara, yang berarti sekitar 6TWh.

Demikian pula, pemerintah Italia sedang mendiskusikan bagaimana mendukung perluasan energi panas bumi, sementara Hungaria bertujuan untuk meningkatkan produksi energi panas bumi dan selanjutnya menggantikan sekitar 1-1,5 miliar meter kubik gas alam per tahun. 

Dan pembangkit panas bumi terbesar di Eropa, di kota Aarhus di Denmark, diperkirakan akan selesai pada tahun 2030, dengan kapasitas untuk memenuhi 30% kebutuhan energi distrik tersebut.

Menurut data UE, mengganti bahan bakar fosil dengan energi panas bumi dapat menghilangkan karbon hingga 25% dari kebutuhan energi populasi blok tersebut, sekaligus mengurangi tagihan. Pembangkit panas bumi juga dapat memasok hingga 10% dari permintaan listrik Eropa. 

Dan tampaknya sumber daya terbarukan akhirnya mendapatkan daya tarik yang diperlukan untuk meningkatkan kemandirian energi benua dan membantu memenuhi target iklimnya.

Target Jerman sebesar 10 TWh keluaran panas bumi dari sumber daya dengan kedalaman sedang dan dalam merupakan target yang ambisius. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, negara tersebut bertujuan untuk menambah setidaknya 100 proyek panas bumi tambahan pada tahun 2030. 

Ini akan terhubung ke jaringan pemanas dan memasok energi ke bangunan tempat tinggal dan perusahaan industri.