Bagaimana Sidik Jari Mendapatkan Bentuk Lingkaran Uniknya
Sebuah tim ilmuwan internasional dengan segudang latar belakang telah mengungkap proses perkembangan sidik jari yang unik. Dalam penelitian mereka yang diterbitkan akses terbuka di jurnal Cell, kelompok tersebut mempelajari perkembangan sidik jari pada tikus dan manusia.
Sebuah tim ilmuwan internasional dengan segudang latar belakang telah mengungkap proses perkembangan sidik jari yang unik. Dalam penelitian mereka yang diterbitkan akses terbuka di jurnal Cell, kelompok tersebut mempelajari perkembangan sidik jari pada tikus dan manusia.
Studi sidik jari sebelumnya telah menunjukkan bahwa tujuannya adalah untuk memberikan cengkeraman tambahan dan untuk meningkatkan sensitivitas. Ilmuwan dan orang awam sama-sama sudah lama mengetahui bahwa pada manusia, mereka unik—bahkan kembar identik memiliki cetakan yang berbeda. Mengapa ini terjadi tetap menjadi misteri. Dalam upaya baru ini, para peneliti telah memecahkan misteri tersebut.
Untuk lebih memahami bagaimana sidik jari berkembang dan mengapa mereka berbeda di antara orang-orang, kelompok tersebut melacak pembentukannya pada janin tikus dan mempelajari genetika di balik perkembangannya. Mereka menemukan apa yang dikenal sebagai sistem difusi reaksi Turing.
Kembali ke tahun 1950-an, Alan Turing mengusulkan proses pengembangan di mana dedaunan tumbuh dalam pengaturan yang unik. Dia menyarankan bahwa beberapa molekul dalam sistem berkembang mendorong pertumbuhan sel sementara yang lain secara aktif bekerja untuk mencegah pertumbuhan.
Hasilnya adalah dua gaya yang bekerja melawan satu sama lain pada sel yang berdampingan. Hal itu menyebabkan terciptanya pegunungan, yang menghasilkan formasi unik, seperti garis-garis pada zebra atau lingkaran di ujung jari.
Dengan mengamati perkembangan sidik jari pada janin tikus (dan sel manusia dalam cawan petri ), para peneliti dapat melihat bahwa tonjolan berkembang dan bekerja satu sama lain di tiga bagian ujung jari yang berbeda—ujung, tengah, dan bagian paling dekat dengan buku jari atas. Saat kelompok sel yang berbeda saling mendorong relatif terhadap lokasi fisiknya, pola lingkaran muncul.
Penempatan acak jari-jari di dalam rahim saat sel-sel saling mendorong untuk membentuk tonjolan inilah yang membuat polanya begitu acak. Dan itulah mengapa kembar identik pun memiliki cetakan yang berbeda.
Tim juga menemukan bahwa tahap awal perkembangan sidik jari hampir identik dengan folikel rambut. Satu-satunya perbedaan adalah dengan folikel rambut, sel-sel yang lebih dalam di bawah permukaan kulit terlibat dalam proses tersebut.
Sumber jurnal: James D. Glover et al, The developmental basis of fingerprint pattern formation and variation, Cell (2023). DOI: 10.1016/j.cell.2023.01.015