Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa itu Energi Gelap atau Dark Energy? yang Diklaim Bersumber dari Lubang Hitam Supermasif

Lubang Hitam Black Hole
Gambar diatas adalah ilustasi lubang hitam. Karena, pada awal februari 2023 ini, beberapa ilmuwan dunia ada yang menduga (prediksi / hipotesis) bahwa bisa jadi lubang hitam supermasif adalah sumber energi gelap. Namun, klaim tersebut masih diteliti dan belum terbukti. Kita lanjut ke pengertian energi gelap dibawah ini ya!

Energi gelap adalah nama yang diberikan fisikawan untuk hal misterius yang mendorong percepatan ekspansi alam semesta. Itu mungkin sebuah kekuatan atau bentuk energi, dan satu bukti menunjukkan bahwa itu tersembunyi di dalam lubang hitam.

Energi gelap adalah fenomena misterius yang melawan gravitasi dan bertanggung jawab untuk mempercepat perluasan alam semesta. Meskipun energi gelap merupakan tiga perempat energi massa kosmos, sifat dasarnya telah menghindari fisikawan selama beberapa dekade. 

Energi gelap tidak memiliki hubungan nyata dengan materi gelap, selain berbagi kata gelap, yang berarti para ilmuwan tidak benar-benar mengetahui hal-hal ini.

Pada tahun 2023, para ilmuwan mengatakan bahwa mereka menemukan bukti bahwa energi gelap dapat dijelaskan oleh sejenis energi yang tersimpan di dalam lubang hitam. Jika benar, temuan itu berarti model alam semesta kita saat ini tidak akan memiliki gaya atau medan baru di luar konsepsi gravitasi Einstein untuk menjelaskan energi gelap. Namun, temuan lanjutan perlu mengkonfirmasi temuan tersebut sebelum dapat diterima secara luas oleh fisikawan sebagai penjelasan energi gelap.

Siapa yang menemukan teori energi gelap? 

Kesadaran bahwa alam semesta mengembang dapat ditelusuri kembali ke astronom Amerika Edwin Hubble, yang pada tahun 1929 memperhatikan bahwa semakin jauh sebuah galaksi dari Bumi, semakin cepat ia menjauh dari kita, menurut situs Teleskop Luar Angkasa Hubble. Ini tidak berarti bahwa planet kita adalah pusat alam semesta, melainkan bahwa segala sesuatu di ruang angkasa bergerak menjauh dari yang lainnya dengan kecepatan konstan. 

Hampir 60 tahun setelah pengungkapan Hubble, para ilmuwan membuat penemuan mengejutkan lainnya. Para peneliti telah lama mencoba mengukur jarak kosmik dengan tepat dengan melihat cahaya bintang yang jauh. 

Pada akhir 1990-an, setelah memeriksa supernova jauh, dua tim independen menemukan bahwa cahaya ledakan bintang lebih redup dari yang diperkirakan. Ini menunjukkan bahwa alam semesta tidak hanya mengembang, tetapi juga mengalami percepatan dalam perluasannya. 

Temuan itu telah membuat fisikawan menggaruk-garuk kepala sejak saat itu, juga membuat para penemunya mendapatkan Hadiah Nobel dalam bidang fisika pada tahun 2011. 

Apa yang dilakukan energi gelap?

Meskipun para peneliti tidak sepenuhnya memahami energi gelap, mereka telah menggunakan pengetahuan mereka tentang fenomena tersebut untuk membangun model alam semesta yang menjelaskan segalanya mulai dari Big Bang hingga struktur galaksi skala besar modern. Beberapa model ini meramalkan bahwa energi gelap akan mengoyak segala sesuatu yang ada miliaran tahun dari sekarang.

Penjelasan utama tentang energi gelap menunjukkan bahwa itu adalah jenis energi terpendam yang melekat dalam jalinan ruang-waktu. "Model sederhana ini bekerja dengan sangat baik secara praktis, dan merupakan tambahan langsung untuk model kosmologis tanpa harus mengubah hukum gravitasi," kata Baojiu Li, fisikawan matematika di Durham University di Inggris, kepada Live Science. 

Tapi ide itu datang dengan satu masalah besar: Fisikawan memprediksi bahwa nilai energi ruang hampa harus 120 kali lipat lebih tinggi dari apa yang diamati kosmolog dalam pengukuran, kata Li. 

Pada Februari 2023, para ilmuwan menggunakan pengukuran dari lubang hitam kuno dan tidak aktif untuk menunjukkan bahwa raksasa kosmik ini tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan. Temuan menunjukkan lubang hitam mengandung jenis energi vakum yang melekat pada jalinan ruang-waktu yang dapat menjelaskan ekspansi alam semesta, semua dalam kerangka teori relativitas Einstein. 

Jika temuan ini bertahan, itu berarti tidak diperlukan fisika baru untuk menjelaskan energi gelap. Mereka menerbitkan temuan mereka dalam dua makalah di The Astrophysical Journal dan The Astrophysical Journal Letters.

Gagasan alternatif berpendapat bahwa energi gelap adalah kekuatan fundamental tambahan, bergabung dengan empat yang sudah diketahui (gravitasi, elektromagnetisme, dan gaya nuklir kuat dan lemah). 

Tapi dugaan ini tidak menjelaskan mengapa manusia tidak memperhatikan kekuatan ekstra ini dalam kehidupan kita sehari-hari. Jadi, para ahli teori juga membangun model-model kreatif yang menyatakan bahwa kekuatan misterius ini tersembunyi dalam beberapa cara.

Nilai terukur energi gelap saat ini menjadi bahan perdebatan sengit antara faksi-faksi yang bersaing dalam fisika. Beberapa peneliti telah mengukur kekuatan energi gelap menggunakan latar belakang gelombang mikro kosmik, gema redup dari Big Bang, dan menghasilkan satu perkiraan.

Tetapi astronom lain, yang mengukur kekuatan energi gelap menggunakan cahaya benda kosmik yang jauh, telah menghasilkan nilai yang berbeda, dan belum ada yang bisa menjelaskan perbedaan tersebut. Beberapa ahli berpendapat bahwa kekuatan energi gelap bervariasi dari waktu ke waktu, meskipun para pendukung gagasan itu belum meyakinkan mayoritas rekan mereka tentang penjelasan ini.