Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teori Pertukaran Sosial : Pengertian, Asumsi, Penerapan, Kelebihan dan Kekurangannya

Halo sahabat semuanya para penggemar saluran pendidikan sederhana Sariksa.com yang budiman, kali ini kami akan membahas tentang Teori Pertukaran Sosial. Mungkin bagi sahabat yang belum mengenal sama sekali tentang teori ini penasaran apa sih maksud dan isi dari teori ini.

Nah, oke sahabat yang budiman, langsung saja kali ini dipaparkan mengenai pengertian, asumsi dasar, penerapan, kekurangan dan kelebihan dari Teori Pertukaran Sosial sebagai berikut.

Pengertian Teori Pertukaran Sosial

Teori pertukaran sosial adalah teori dalam ilmu sosial yang menyatakan bahwa dalam hubungan sosial terdapat unsur ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang saling memengaruhi. Teori ini menjelaskan bagaimana manusia memandang tentang hubungan kita dengan orang lain sesuai dengan anggapan diri manusia tersebut terhadap:
  • Keseimbangan antara apa yang di berikan ke dalam hubungan dan apa yang dikeluarkan dari hubungan itu.
  • Jenis hubungan yang dilakukan.
  • Kesempatan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.

menurut Peter M. Blau

Blau mengatakan tidak semua perilaku manusia dibimbing oleh pertukaran sosial, tetapi dia berpendapat kebanyakan memang demikian. Social Exchange yang dimaksudkan dalam teori Blau ialah terbatas pada tindakan-tindakan yang tergantung pada reaksi-reaksi penghargaan dari orang lain dan berhenti apabila reaksi-reaksi yang diharapkan itu tidak kunjung muncul.

menurut Thibaut dan Kelley

Pada umumnya, hubungan sosial terdiri dari masyarakat, maka kita dan masyarakat lain dilihat mempunyai perilaku yang saling mempengaruhi dalam hubungan tersebut, yang terdapat unsur ganjaran (reward), pengorbanan (cost) dan keuntungan (profit).

Thibaut dan Kelley menyimpulkan model/konsep pertukaran sosial sebagai berikut : “setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya”.

Empat konsep pokok dari teori ini, yaitu:
  1. Ganjaran ialah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran berupa uang, penerimaan sosial atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. Nilai suatu ganjaran berbeda-beda antara seseorang dengan yang lain, dan berlainan antara waktu yang satu dengan waktu yang lain.
  2. Biaya adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menghabiskan sumber kekayaan individu atau dapat menimbulkan efek-efek yang tidak menyenangkan. Seperti ganjaran, biaya pun berubah-ubah sesuai dengan waktu dan orang yang terlibat di dalamnya.
  3. Hasil atau laba adalah ganjaran dikurangi biaya. Bila seorang individu merasa, dalam suatu hubungan interpersonal, bahwa ia tidak memperoleh laba sama sekali, ia akan mencari hubungan lain yang mendatangkan laba.
  4. Tingkat perbandingan menunjukkan ukuran standar yang dipakai sebagai kriteria dalam menilai hubungan individu pada waktu sekarang. Ukuran standar ini dapat berupa pengalaman individu pada masa lalu atau alternatif hubungan lain yang terbuka baginya. Bila pada masa lalu, seorang individu mengalami hubungan interpersonal yang memuaskan, tingkat perbandingannya turun.

Asumsi Dasar Teori Pertukaran Sosial

Asumsi-asumsi dasar teori ini berasal dari sifat dasar manusia dan sifat dasar hubungan. Asumsi-asumsi yang dibuat oleh teori pertukaran sosial mengenai sifat dasar manusia adalah sebagai berikut :

1. Manusia mencapai Penghargaan dan menghindari Hukuman
Pemikiran bahwa manusia mencari penghargaan dan menghindari hukuman sesuai dengan konseptualisasi dari pengurangan dorongan (Roloff, 1981). Pendekatan ini berpendapatan bahwa perilaku orang dimotivasi oleh suatu mekanisme dorongan internal. Ketika orang,merasakan dorongan ini, mereka termotivasi untuk menguranginya, dan proses pelaksanaannya merupakan hal yang menyenangkan.

2. Manusia adalah makhluk yang rasional
Bahwa manusia adalah makhluk yang rasional merupakan asumsi yang penting bagi teori pertukaran sosial.

3. Standar yang digunakan manusia untuk mengevaluasi pengorbanan dan penghargaan bervariasi seiring berjalannya waktu dan dari satu orang ke orang lainnya.

Asumsi ketiga, menunjukkan bahwa teori ini harus mempertimbangkan adanya keanekaragaman. Tak ada satu standar yang dapat digunakan pada semua orang untuk menentukan apa pengorbanan dan penghargaan itu.

Asumsi-asumsi yang dibuat oleh teori pertukaran sosial mengenai sifat dasar dari suatu hubungan:

1. Hubungan memiliki sifat saling ketergantungan

Dalam suatu hubungan ketika seorang partisipan mengambil suatu tindakan, baik partisipan yang satu maupun hubungan mereka secara keseluruhan akan terkena akibat.

2. Kehidupan berhubungan adalah sebuah proses

Pentingnya waktu dan perubahan dalam kehidupan suatu hubungan. Secara khusus waktu mempengaruhi pertukaran karena penglaman-pengalaman masa lalu menuntun penilaian mengenai penghargaan dan pengorbanan, dan penilaian ini mempengaruhi pertukaran-pertukaran selanjutnya.

Pertentangan Teori Pertukaran Sosial antara Individualistis dan Kolektivistis

Konflik merupakan hasil dari konflik yang berkembang antara orientasi individual dan kolektis. Homans mungkin seseorang yang sangat menekankan pada pendekatan individual untuk pengembangan teori sosial. Hal ini tentu berbeda dengan penjelasan yang Levi-Strauss kolektivistis terutama mengenai pernikahan dan keluarga.

Levi-Strauss merupakan seorang antropolog yang berasal dari Perancis, ia mengembangkan perspektif teoritis dalam pertukaran sosial di analisisnnya praktik pernikahan dan kekerabatan sistem masyarakat primitif. Dianalisisnya pola umum adalah orang yang menikahi putri saudara ibunya. Pola saudara jarang menikahi putri seorang ayah. Pola terakhir ini dianalisa lebih lanjut oleh Bronislaw Malinowski lebih lanjut dengan pertukaran nonmaterial.

Dalam menjelaskan Levi-Strauss membedakan dua sistem, yaitu pertukaran pertukaran dibatasi dan pertukaran umum. Dalam pertukaran dibatasi, anggota kelompok dyad yang terlibat dalam transaksi pertukaran langsung, masing-masing anggota pasangan saling memberikan dengan dasar pribadi. Sementara dalam pertukaran umum, anggota triad atau lebih, menerima sesuatu dari pasangan lain dari orang yang dia berikan sesuatu yang berguna.

Dalam pertukaran ini berdampak pada integrasi dan solidaritas kelompok yang lebih besar dengan cara yang lebih efektif. Tujuan utama dari proses pertukaran ini tidak memungkinkan pasangan yang terlibat dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan individualistik. Tapi untuk mengungkapkan komitmen moral individu untuk kelompok. Analisis perilaku perkawinan dan keluarga adalah kritik dari penjelasan dari Sir James Frazer antropolog pola pertukaran ekonomi Inggris yang terjadi antara pasangan menikah di masyarakat primitif.

Penerapan Teori Pertukaran Sosial

Di suatu daerah ada dua buah kampung, kita sebut saja kampung A dan kampung B. pada suatu hari kampung A mengundang kampung B untuk melakukan kerja bakti atau gotong royong ke kampung A, dengan senang hati kampung B menerima tawaran tersebut dan mengunjungi kampung A untuk melakukan gotong royong meskipun sebenrnya kampung B memiliki kesibukan tersendiri di kampungnya, namun mereka rela meluangkan waktu mereka dan menunda kesibukan yang mereka miliki untuk menerima ajakan dari kampung A tersebut karna kampung B merasa menghargai ajakan dari kampung A.

Dalam hal ini kampung B sudah melakukan suatu pengorbanan terhadap kampung A. Dan di suatu hari, kampung B pun ingin mengajak/mengundang kampung A untuk melakukan kerja bakti juga, namun sebaliknya yang terjadi, kampung A malah mengabaikan ajakan/undangan kampung B untuk melakukan kerja bakti tersebut hanya karna alasan kampung A memiliki kesibukan dikampungnya. Maka, dalam hal ini belum tejadi suatu proses pertukaran sosial karena kampung A belum bisa memberikan suatu reward atau penhgargaan kepada kampung B sebagaimana apa yang telah dilakukan kampung B terhadap kampung A.

Tetapi apabila kampung A menerima ajakan dari kampung B dan melakukan apa yang telah dilakukan kampung B maka dalam hal ini telah terjadi suatu proses pertukaran, karna tidak ada pihak yang merasa berat sebelah baik itu dari kampung A maupun kampung B.

Kelebihan dan Kekurangan Teori Pertukaran Sosial

1. Kelebihan

Akan menimbulkan suatu keadilan dalam masyarakat, takkan ada yang merasa berat sebelah jika teori ini diterapkan karena teori ini membahas tentang bagaimana suatu hubungan sosial masyarakat bisa menyeimbangkan antara pengorbanan dan keuntungan yang didapatkan dari pihak lain.

Disamping itu juga jika menerapkan teori ini maka hubungan dalam suatu masyarakat sosial ataupun individu akan tetap terjaga dan tidak akan ada yang merasa dirugikan.

2. Kekurangan

Apabila seseorang menerapkan teori ini maka dikala seseorang tersebut memberikan atau melakukan sesuatu kepada orang lain maka penerima tersebut akan merasa risih menerima pemberian atau jasa yang telah dilakukan untuknya karna merasa apa yang telah dilakukan atau diberikan akan harus dibalas dengan yang demikian pula, sedangkan belum tentu si penerima mampu membalas apa yang telah dilakukan pemberi kepadanya.

Disamping itu juga teori ini bisa saja membuat kita menjadi orang yang tidak ikhlas dalam melakukan sesuatu untuk seseorang karena terbiasa mengharapkan balasan atas apa yang telah dilakukan terhadap orang lain.