Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Model Pembelajaran CIRC: Pengertian dan Langkah-langkahnya

Model pembelajaran merupakan salah satu hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan proses belajar mengajar. Kita harus memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi dan mata pelajarannya. Karena tidak semua materi bisa diisi dengan model yang sama.

Selain itu, variasi model dalam pembelajaran pun akan memberikan pengalaman kepada peserta didik, terkhusus untuk meningkatkan minat seperti aktif dan partisipatif dalam pembelajaran.

Salah satu model yang perlu dicoba dan diterapkan dalam pembelajaran adalah model CIRC atau singkatan dari Cooperative Integrated Reading and Composition. Lebih jelasnya, sebagai berikut.

Pengertian Model CIRC

Menurut Shoimin (2020) menjelaskan bahwa CIRC merupakan singkatan dari Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah komposisi terpadu membaca dan menulis secara kelompok. Model CIRC merupakan model pembelajaran khusus mata pelajaran bahasa dalam rangka membaca dan menemukan ide pokok, pokok pikiran, atau tema sebuah wacana. 

Model CIRC ini dikembangkan oleh Stevanus, Slavin, Madden dan Fannish. Adapun cara untuk menentukan anggota kelompoknya adalah:
  1. Menentukan peringkat siswa dengan mencari informasi dari nilai rata-rata siswa baik dari ulangan harian ataupun nilai raport sebelumnya. Urutkan dari yang teratas hingga yang terbawah.
  2. Menentukan jumlah kelompok menyesuaikan dengan jumlah keseluruhan siswa di kelas tersebut, kemudian dibagi rata jumlah anggota tiap kelompoknya.
  3. Menyusun anggota kelompok berdasarkan nilai rapor. Disetiap kelompok harus heterogen (campur) ada yang nilainya paling bagus sampai paling rendah.

Langkah-langkah Model CIRC

Menurut Shoimin (2020) hal pertama yang harus dilakukan adalah:
  1. Membentuk kelompok beranggotakan 4 orang secara heterogen.
  2. Guru memberikan wacana / kliping sesuai dengan topik pembelajaran. 
  3. Siswa bekerja sama seling membacakan dan menemukan pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana / kliping tersebut dan ditulis pada lembar kertas. 
  4. Mempresentasikan / membacakan hasil kelompok.
  5. Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama. 
  6. Penutup. 
Menurut Shoimin (2020), menjelaskan bahwa langkah model pembelajaran CIRC dibagi menjadi beberapa fase. Fase tersebut bisa diperhatikan dengan jelas sebagai berikut.

1. Orientasi

Fase pertama, yaitu orientasi. Pada fase ini guru melakukan apersepsi dan pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan diberikan. Selain itu, juga memaparkan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan kepada siswa. 

2. Organisasi 

Fase kedua, yaitu organisasi. Guru membagi siswa swa ke dalam beberapa kelompok, dengan memerhatikan keheterogenan akademik. Membagikan bahan bacaan tentang materi yang akan dibahas kepada siswa. Selain itu, menjelaskan mekanisme diskusi kelompok dan tugas yang harus diselesaikan selama proses pembelajaran berlangsung. 

3. Pengenalan Konsep

Fase ketiga, yaitu pengenalan konsep. Dengan cara mengenalkan tentang suatu konsep baru yang mengacu pada hasil penemuan selama eksplorasi. Pengenalan ini bisa didapat dari keterangan guru, buku paket, film, kliping, poster, atau media lainnya. 

4. Publikasi 

Fase keempat, yaitu fase publikasi. Siswa mengomunikasikan hasil temuan-temuannya, membuktikan, memeragakan tentang materi yang dibahas, baik dalam kelompok maupun di depan kelas. 

5. Penguatan dan Refleksi 

Fase kelima, yaitu fase penguatan dan refleksi. Pada fase ini guru memberikan penguatan berhubungan dengan materi yang dipelajari melalui penjelasan-penjelasan ataupun memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. 

Selanjutnya, siswa pun diberi kesempatan untuk merefleksikan dan mengevaluasi hasil pembelajarannya.