10 Tips Merantau Sukses, Berhasil, Mandiri dan Kuat Mental
Merantau adalah salah satu cara untuk menimba ilmu, mencari pengalaman, mencari rezeki dan nafkah, menyebarkan ilmu, bersosial dan menikmati hidup.
Apalagi jikalau kita terlahir di sebuah kampung yang sedikit fasilitas, maka mau tidak mau untuk tetap hidup harus merantau ke kota atau ke tempat yang lengkap fasilitasnya untuk menyokong kehidupan kita (ilmu, rezeki, pengalaman dan sebagainya). Baru setelah kita cukup ilmu, rezeki dan sebagainya kita bisa kembali ke kampung untuk mengembangkan dan mengabdi, ataupun tetap di kota (tetapi tetap mengembangkan kampung halaman dengan cara yang lain).
Tak khayal, jikalau merantau menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi kita semua, apalagi bagi yang baru merantau (pemain baru), tentunya degdegan dan kadang rasa cemas pasti ada. Dalam benak pasti akan terngiang-ngiang apakah ketika kita merantau bisa sukses, mental kita bisa kuat, atau bagaimana? Nah, hal tersebut tentunya harus dipersiapkan dan dilakukan sebaik mungkin.
Untuk itu, inilah 10 tips merantau yang harus anda lakukan, supaya merantau sukses, mandiri dan mental tetap kuat, yakni sebagai berikut.
1. Pertahankan Prinsip Baik dari Kampung
Nah, ini adalah hal penting dalam merantau, yaitu mempertahankan dan terus melakukan prinsip baik yang telah dilakukan ketika di kampung, dan terus dibawa sampai ke kota. Prinsip baik disini maksudnya seperti tingkah laku, kebiasan dan sebagainya termasuk budaya.
Dengan mempertahankan dan terus menjaga prinsip baik dari kampung halaman, maka ini akan menjadi tameng/benteng dan pencegah dari hal-hal negatif ketika di kota atau perantauan. Sehingga, kita tetap menjadi diri kita sendiri, tetap mempertahankan prinsip baik dari kampung, bisa menyesuaikan dengan gaya hidup kota tanpa harus meninggalkan budaya dari kampung. Dalam artian menjadi filter atau penyaring dari budaya-budaya yang tidak sesuai dengan budaya kita.
2. Berani dan Adaptasi
Salah satu hal yang harus dibawa ketika merantau adalah sikap berani. Berani disini lebih ke berani menjadi diri sendiri, sesuai kemampuan diri sendiri. Bergaya boleh saja, tetapi ingat kemampuan diri kita. Kita harus berani menjadi diri sendiri, jangan mudah terjebak apalagi terombang-ambing oleh naungan orang lain.
Kemudian, harus cerdas beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Peduli dengan masyarakat dan bercampur baur dalam kegiatan-kegiatan sosial yang bermanfaat. Dengan begini interaksi sosial akan terjadi, dan eksistensi diri dalam lingkup masyarakat pun diakui. Sehingga, ketika kita butuh bantuan, maka masyarakat pun mau menolong kita. Begitupun sebaliknya. Dengan catatan beradaptasi dengan lingkungan yang baik. Ambil yang baiknya, jauhi yang buruknya.
3. Fokus kepada Tujuan
Saat merantau kadang ada saja yang melenceng jauh dari tujuan merantau. Hal tersebut bisa menjadi pemicu gagalnya seseorang dalam perantauan. Supaya hal tersebut tidak terjadi pada diri kita, maka kita perlu fokus pada tujuan kita merantau.
Tujuan disini luasya artinya, bisa bermakna gaji yang diinginkan, pendidikan yang diampu, berapa lama menimba ilmu, target menikah, target mempunyai rumah, dan sebagainya. Dengan adanya tujuan, hidup kita tidak akan terombang-ambing, tidak mudah dijebak orang lain, dan akan cepat sampai yang dituju/diperlukan.
4. Tampil Beda, Disiplin dan Gunakan Waktu Sebaik Mungkin
Cobalah tampil beda dengan orang lain. Maksudnya adalah tampil beda yang bermakna kita lebih giat, lebih kerja keras, lebih disiplin, lebih perfect, lebih profesional, dan lebih produktif dari pada orang lain.
Kemudian, disiplin dalam segala hal, tidak ngaret, tidak buang-buang waktu, dan selalu menyelesaikan segala hal sesuai target.
Terus, gunakan waktu sebaik mungkin, jangan sia-siakan, ingat kita itu sedang merantau, bukan sedang main-main ataupun sedang tidur. Ingat, ketika nanti kita mudik ke kampung halaman, setidaknya kita sudah sukses dalam hal kecil, syukur-syukur sudag sukses dalam hal besar.
5. Bicarakan dengan Keluarga di Kampung
Apabila ada masalah tolong jangan dipendam. Lebih baik diskusikan dengan keluarga di kampung, bagaimana solusinya dan rencana kedepannya. Ini lebih baik ketimbang kita asal bicara dengan orang yang tidak kita kenal di perantauan.
Lebih baik lagi jikalau kita punya pegangan seperti orang sepuh (kyai, tokos masyarakat), sahabat dan sebagainya yang memang baik kepada kita di perantauan, cobalah diskusikan masalahmu. Dipendam lebih bahaya, takutnya menjadi masalah dikemudian hari.
6. Jangan Boros, Jangan Pelit
Hemat adalah pilihan, artinya tidak boros dan tidak pelit. Orang yang pelit biasanya akan dijauhi orang, dan ketika butuh pun biasanya akan sulit ada orang yang membantu. Maka cobalah jangan pelit. Cobalah untuk rajin bersedekah.
Kemudian, soal boros, tolong jangan hambur-hamburkan uang dan harta yang tidak jelas. Karena apabila boros, maka anda bisa rugi bahkan bangkrut. Cobalah untuk hemat.
7. Belajar Betah dan Siap Bekal
Maklum kalau lagi merantau kadang suka tidak betah, apalagi kalau baru kali pertama merantau. Tapi cobalah dibiasakan untuk betah, kalau dalam tanda kutip tidak ada suatu hal yang serius dipermasalahkan. Tapi jangan lupa juga, betah boleh, tapi harus ingat kampung halaman juga.
Selanjutnya adalah bekal. Bekal disini berarti uang, makanan, pakaian dan sebagainya. Dalam merantau sudah pasti perlu bekal, baik itu berupa bekal awal (modal) ataupun bekal berkelanjutan. Bekal awal ini perlu sekali untuk hari-hari awal di perantauan, seperti untuk bayar kos, makan sehari-hari dan sebagainya. Sedangkan, bekal berkelanjutan adalah uang, harta dan sebagainya yang diperlukan untuk sekarang dan masa depan. Contohnya uang yang dihasilkan dari perantauan buat beli smartphone baru, beli rumah, nabung, dan sebagainya.
8. Jangan Mudah Terpengaruh dan Terjebak
Ingat poin pertama, bawa dan pertahankan Prinsip Baik dari Kampung. Supaya kita tidak mudah goyah (terpengaruh) oleh hal-hal yang belum pasti. Termasuk juga supaya kita tidak mudah terjebak dalam suatu hal, kondisi, dan sebagainya.
9. Rajin Bekerja dan Menabung
Supaya menghasilkan suatu hal yang sukses, maka kita perlu rajin bekerja dan rajin menimba ilmu dan pengalaman. Selain itu, supaya uang dan harta yang didapatkan dari perantauan jelas kemana arahnya, maka kita perlu menabung untuk investasi masa depan.
10. Bijak Memilih Teman dan Pergaulan
Meski kamu berangkat dari rumahmu di kampung halaman sebagai anak baik-baik, salah pergaulan selama di perantauan dapat seketika mengubah tabiat dan kehidupanmu. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam bergaul.
Jangan terlalu mudah memercayai orang dan tempatkan orang-orang berkualitas diri terbaik dalam lingkaran pergaulan terdekatmu. Berada di tengah mereka lebih memungkinkan untuk kamu mencapai kesuksesan.
Salah pergaulan dapat berakibat fatal, merusak mental dan merusak tujuan awal merantau. Apalagi kalau sampai merubah prinsip baik dari kampung, itu akan mendatangkan kegagalan material dan kegagalan moral. Untuk itu, cegahlah dengan bijak memilah dan memilih pertemanan dan pergaulan.
Nah, itulah 10 tips Merantau supaya sukses, mandiri, kuat mental dan sesuai jati diri sendiri. Terimakasih 🙏.