Manajemen Agribisnis: Pengertian, Aspek, Fungsi, Ruang Lingkup dan Contohnya
Pada artikel kali ini akan membahas tentang manajemen agribisnis. Apakah anda pernah mengenal istilah "manajemen agribisnis"?
Apabila belum, yuk kita simak pembahasan mengenai pengertian, fungsi, ruang lingkup dan contoh manajemen agribisnis sebagai berikut.
Pengertian Manajemen Agribisnis
Manajemen agribisnis merupakan sebuah kegiatan dalam bidang pertanian yang menerapkan manajemen dengan melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pengarahan dan pengendalian dan fungsi pengawasan dan pengendalian dengan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan produk pertanian dan keuntungan yang maksimal.
Pada intinya manajemen ialah suatu rangkaian proses yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi dan pengendalian dalam rangka memberdayakan seluruh sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia, modal, material, maupun teknologi secara optimal untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengertian Sistem Agribisnis
Sistem Agribisnis yaitu seluruh kegiatan yang dimulai dari suatu pengadaan, penyaluran sarana produksi hingga pemasaran produk pertanian dan agroindustri yang berhubungan satu sama lainnya.
Selain itu, pengertian sistem agribisnis yaitu suatu konsep yang menepatkan suatu usaha pertanian sebagai suatu aktifitas yang utuh dan komprehensif dan sebagai sebuah konsep yang dapat juga menelaah dan menjawab berbagai masalah dan tantangan.
Aspek Manajemen Agribisnis
Dalam manajemen agribisnis, terdapat beberapa aspek utama yang harus disusun dengan baik, diantaranya adalah:
1. Penyusunan Visi dan Misi Bisnis
Seperti yang sudah kita bahas bersama dari pengertian manajemen agribisnis di atas, dalam memutuskan pengemangan pada suatu bisnis pertanian diperlukan adanya perencanaan visi dan juga misi yang matan sebagai wujud utama pelaksanaannya.
Hal tersebut bisa dilakukan dengan analisa SWOT atau (Strength, Weakness, Opportunity Threats) terhadap jenis usaha yang sedang dikembangkan. Hal ini dilakukan tidak lain adalah demi menentukan arah bisnis dan perjalanan bisnis ke depannya.
2. Rencana Produksi
Rencana produksi dalam manajemen agribisnis adalah suatu penggunaan aset dan juga sarana perusahaan dalam menghasilkan suatu produk.
Prinsip utama yang ditekankan di dalamnya mencakup orientasi pasar, yang artinya memproduksi atau menghasilkan suatu produk atau jasa yang memang diperlukan pasar. Tujuannya adalah bila barang tersebut sudah diproduksi, maka bisa laris di pasar karena ada nilai guna di dalamnya.
3. Rencana Keuangan
Keuangan adalah salah satu faktor yang paling penting dalam bisnis apapun. Keuangan juga menjadi tujuan utama dalam melakukan bisnis.
Nah, manajemen agribisnis diperlukan untuk membuat suatu perencanaan keuangan dan bila diperlukan akan dilakukan bersama dengan para konsultan.
4. Rencana Pemasaran
Dalam bidang pertanian, manajemen pemasaran harus disusun sebelum adanya rencana produksi. Tujuannya tentu saja demi membuat bagan yang lebih tertarget, seperti produk apa yang nantinya akan dihasilkan, siapa saja yang harus membeli, tujuan pemasaran, dan perkiraan harganya.
Hal tersebutlah yang membuat manajemen agribisnis memiliki peranan yang sangat penting, karena tanpa adanya rencana pemasaran yang matang, maka produk bisa dipastikan tidak akan laku di pasaran. Padahal, industri pertanian adalah salah satu industri yang rentan mengalami kegagalan karena mudah layu dan jika sudah layu maka tidak akan layak untuk dikonsumsi.
5. Rencana Sumber Daya
Seperti yang sudah kita bahas diatas, agribisnis adalah bisnis pertanian yang artinya memerlukan banyak sumber daya manusia. Sehingga, proses perekrutan yang banyak akan memerlukan pengeluaran yang banyak untuk suatu perusahaan.
Dengan adanya manajemen bisnis yang baik, maka akan membantu menekan keperluan sumber daya manusia, salah satu contohnya adalah dengan menghimpun beberapa aktivitas pada satu tanggung jawab khusus.
Fungsi Manajemen Agribisnis
Agribisnis memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan bidang bisnis lainnya, sehingga penerapan fungsi-fungsi manajerial tersebut juga akan berbeda. Fungsi-fungsi agribisnis terdiri atas:
- kegiatan pengadaan dan penyaluran saran produksi
- kegiatan produksi primer “budidaya”
- pengolahan “agroindustri”
- dan pemasaran.
Fungsi-fungsi tersebut kemudian disusun menjadi suatu sistem, dimana fungsi-fungsi diatas menjadi subsistem dari sistem agribisnis. Memandang agribisnis sebagai sistem yang terdiri atas beberapa subsistem. Sistem tersebut akan berfungsi baik apabila tidak ada gangguan pada salah satu subsistem. Pengembangan harus mengembangkan semua subsistem di dalamnya karena tidak ada satu subsitem yang lebih penting dari subsistem lainnya.
Ruang Lingkup Manajemen Agribisnis
Agribisnis ialah suatu sistem yang utuh mulai sub-sistem penyediaan sarana produski dan peralatan pertanian, sub-sistem usahatani, sub-sistem pengolahan atau agroindustri dan sub-sistem pemasaran. Agar sub-sistem ini bekerja dengan baik maka diperlukan dukungan sub-sistem kelembagaan sarana dan prasarana serta sub-sistem pembinaan.
Ukuran keberhasilan pembanguan agribisnis yang mengacu pada tujuan diukur dengan indikator sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kesejahteraan Petani
- Meningkatknya nilai tukar petani.
- Menurunnya jumlah petani meningkatkan keunggulan komparatif dan kompetitif.
- Meningkatkan produktifitas usahatani maupun usaha pengolahan hasil pertanian.
- Meningkatkan mutu produk usahatani maupun usaha pengolahan hasil pertanian.
- Meningkatnya nilai ekspor komoditas pertanian.
- Menurunnya nilai impor komoditas pertanian.
2. Meningkatnya Ketahanan Pangan
- Meningkatnya ketersediaan sumber pangan.
- Menurunnya impor pangan.
- Menurunnya jumlah masyarakat yang rawan pangan.
- Meningkatnya diversifikasi konsumsi pangan non beras.
3. Meningkatkan Kesempatan Kerja
- Meningkatnya jumlah usaha-usaha agribisnis di pedesaan.
- Berkembangya usaha industri hulu dan industry pengolahan hasil tanian.
- Berkurangnya pengangguran di pedesaan.
4. Peningkatan Layanan Kepada Petani
- Berkembangnya teknologi agribisnis spesifik lokasi.
- Adanya pusat-pusat layanan teknologi agribisnis.
- Adanya pusat-pusat layanan perkreditan dan sarana produksi pertanian.
- Terbentuknya pusat-pusat pasar agribisnis di setiap wilayah.
Contoh Manajemen Agribisnis
Sebagai contoh dalam suatu hal penerapan fungsi perencanaan. Perencanaan dalam agribisnis harus dapat memperhatikan faktor musim, karakter alamiah komoditas, karakter lahan, kemungkinan serangan hama dan penyakit dan lain-lain, sedangkan suatu perencanaan dalam bidang bisnis lainnya, hal-hal tersebut relatif tidak ada.
Perencanaan merupakan suatu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk dapat mewujudkan target dan tujuan organisasi.