Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan Lahan Kritis dan Lahan Potensial

Di permukaan bumi ini, ada lebih dari jutaan hektar lahan yang tersedia. Berbagai jenis lahan mulai dari lahan kering hingga lahan basah tersebar dan dapat dimanfaatkan untuk keberlangsungan kehidupan manusia baik itu untuk pertanian, perkebunan, perhutanan dan sebagainya. Lahan terbagi menjadi dua yakni lahan kritis dan lahan potensial.

Lahan potensial merupakan lahan yang belum dimanfaatkan maupun belum diolah oleh manusia maupun masyarakat di sekitarnya. Jika lahan tersebut diolah biasanya memiliki nilai ekonomi yang lumayan tinggi. Karena biasanya tanah potensial ini memiliki tingkat kesuburan tanah yang tinggi serta biasanya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.

Lahan ini biasanya dimanfaatkan dengan baik, maka seharusnya lahan tersebut harus diolah dan juga ditangani dengan bijaksana sehingga dapat bermanfaat bagi sekitar dan tak merusak lahan itu sendiri. 

Sedangkan, lahan kritis adalah sebuah lahan yang sangat tandus dan juga sudah gundul sehingga biasanya tidak produktif lagi. Bahkan jika masih dapat dikelola oleh masyarakat maka produktivitasnya pun akan sangat rendah. Bahkan terkadang hasil produksi yang nanti akan dihasilkan oleh lahan ini jauh lebih sedikit daripada biaya pengelolaannya. Faktor penyebab lahan kritis adalah:
  1. kemarau panjang
  2. genangan air yang terus-menerus
  3. erosi tanah dan masswasting
  4. manajemen lahan yang kurang memerhatikan kelestarian lingkungan
  5. masuknya material yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme
  6. pembekuan air 
  7. masuknya zat pencemar seperti pestisida atau limbah cair
Lahan kritis jika dibiarkan lama dan tidak ada upaya perbaikan akan menjadi lahan mati dan tidak bisa digunakan untuk keberlanjutan hidup manusia terutama di bidang pangan. Beberapa upaya untuk mengatasi lahan kritis diantaranya:
  1. membuat terasering pada lahan miring
  2. memanfaatkan lahan sesuai peruntukannya
  3. reboisasi pada lahan yang gundul
  4. reklamasi lahan bekas tambang
  5. pelaksanaan pola pergiliran tanaman
  6. menghilangkan sampah yang sulit terurai
  7. pemupukan secara organik
  8. penambahan tumbuhan azola
  9. memanfaatkan eceng gondok untuk makanan ikan
Jadi, untuk perbedaan antara Lahan Kritis dan Lahan Potensial yaitu lahan potensial merupakan lahan yang subur, belum diolah/sudah diolah dan memiliki produktivitas yang tinggi, sedangkan lahan kritis adalah lahan yang tandus atau kurang subur dan memiliki produktivitas yang relatif rendah.