Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

12 Tips Lancar PLP atau PPL di Sekolah

Seperti yang kita ketahui bahwa PPL atau PLP merupakan program magang ataupun latihan mengajar bagi mahasiswa yang kuliah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. PLP sendiri merupakan singkatan dari Pengenalan Lapangan Persekolahan, sedangkan PPL merupakan singkatan dari Praktik Pengalaman Lapangan. PLP ataupun PPL maksudnya sama, ini lebih tergantung kepenamaan sesuai kampusnya masing-masing.

Dengan adanya kegiatan PLP ini, bermanfaat sekali bagi mahasiswa, terutama dari segi pengalaman. Karena, dalam kegiatan PLP ini mahasiswa latihan mengajar, dibarengi dengan membuat perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar, menyiapkan media pembelajaran, sumber belajar dan lain sebagainya. 

Dalam latihan mengajar ini tentunya berguna sebagai bekal pengalaman untuk nanti diterapkan bagi mahasiswa pas sudah lulus nanti, baik di sekolah maupun di masyarakat. Apalagi bagi mahasiswa yang belum pernah mengajar di lembaga pendidikan manapun, program PLP ini begitu luar biasa manfaatnya.

Nah, dalam melaksanakan PLP atau PPL ini tentunya kan pasti ada tantangan dan rintangan. Lalu, apa aja sih tips-tips supaya lancar dalam persiapan dan pelaksanaan PLP ini. Simak inilah tips supaya Lancar PLP atau PPL di Sekolah versi Sariksa.com, sebagai berikut.

1. Atur Timeline

Atur timeline disini berarti kita sudah mengetahui waktu kapannya PLP dimulai, waktu persiapan PLP, waktu konsultasi ke Guru Pamongnya kapan, waktu menyiapkan RPP kapan, waktu latihan mengajarnya kapan dan sebagainya. 

Jadi diatur atau dilist timeline apa-apa saja hal yang akan kita lakukan ketika PLP ini, supaya rapih dan tentunya disiplin waktu juga. Jangan sampai kelewat atau lupa, ini bisa menghambat juga, apalagi ini kan latihan mengajar yang dimana berurusan dengan tanggung jawab pembelajaran kepada semua pihak baik sekolah, siswa, kampus, guru dan sebagainya. 1 saja yang terhambat itu bisa merugikan semua pihak. Intinya, buat timeline dan list apa saja yang harus dilakukan.

2. Komunikasi

Nah, ini tidak kalah penting, bahkan sangat penting sekali. Komunikasi dengan berbagai pihak baik itu Guru Pamong, Dosen Pembimbing Lapangan, pihak Panitia penyelenggara PLP, dan sebagainya. 

Jangan sampai miskomunikasi ataupun jarang berkomunikasi, berkoordinasi ataupun berkonsultasi. Karena, ini akan berpengaruh terhadap proses yang akan dilakukan, contohnya saat membuat perangkat pembelajaran, apabila jarang berkoordinasi ataupun berkonsultasi dengan Guru Pamong (GP) atau Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) maka ini akan menyebabkan tidak maksimalnya perangkat pembelajaran tersebut. Alhasil, bisa menghambat juga kan.

3. Professional

Profesional disini berarti kita harus menunjukkan bahwa kita seorang guru yang berwibawa, pendidik yang handal dan tentunya menguasai materi pembelajaran. Walaupun ketika PLP ini kita hanya latihan mengajar dan sebagai guru praktikan saja, tetapi profesionalitas harus tetap ada.

Karena, profesionalitas disini akan berpengaruh sekali terhadap aksi reaksi ataupun tanggapan dari peserta didik ketika latihan mengajar di kelas. Harga diri anda ada disini, jadi bersikaplah profesional dihadapan semua siswa, berikan contoh dan tauladan yang baik. Berpakaian rapih, rambut rapih, sopan santun, tegas dan tentunya wibawa dalam menyampaikan materi.

4. Public Speaking

Kemampuan berbicara dihadapan orang banyak atau publik ini menjadi modal penting dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah bagi seorang guru. Semakin baik public speakingnya maka murid akan semakin mudah memahami materi dan alur pembelajaran. 

Selain itu, public speaking juga sangat berpengaruh sekali terhadap kondisi kelas. Apabila kita membawakan kegiatan pembelajaran tersebut dengan happy, semangat dan antusias maka peserta didik pun akan mengikuti dengan semangat pula. Jadi, ada aksi dan reaksi. Intinya persiapkanlah public speaking yang baik.

5. Kreatif

Tentunya jadi seorang guru itu harus kreatif dalam mengelola kegiatan belajar mengajar. Supaya suasana kelas kondusif, semangat, aktif, materi bisa tersampaikan dengan baik, serta tujuan pembelajaran tercapai.

Kreatif disini seperti cerdas memilih Model pembelajaran, metode, strategi dan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, materi yang dipelajari, suasana kelas dan tentunya waktu (jam pelajaran) juga. Intinya pandai-pandai menyesuaikan dengan situasi dan kondisi.

Selain itu, pandai dalam memilih media pembelajaran apalagi di masa pandemi ini berarti online memakai media video conference seperti Zoom, Google Meet dan sebagainya. Bahan ajar bisa memakai modul, buku teks dan sebagainya. Intinya harus kreatif dalam mengelola kegiatan pembelajaran supaya suasana belajarnya menarik dan bermakna.

6. Student Centre

Ketika latihan mengajar di kelas baik secara luring maupun daring, jangan lupakan bahwa pembelajaran di abad 21 ini yang paling baik dan efektif adalah student centre atau pembelajaran terpusat pada peserta didik.

Guru disana berperan menjadi fasilitator dan moderator dalam proses pembelajaran di kelas. Guru mengarahkan peserta didik untuk berperan aktif dan mandiri dalam belajar baik itu belajar perindividu maupun diskusi berkelompok ketika dikelas. 

Arahkan pembelajaran supaya peserta didik mampu berpikir kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif. Supaya mereka mampu memecahkan masalah, menyelesaikan tugas dan juga mencari solusi.

Selain itu, guru membimbing pembelajaran supaya kegiatan belajar mengajar di kelas masih sejalan dengan materi yang diajarkan. Baru, ketika siswa kebingungan ataupun kesulitan dalam memahami suatu konsep, dibantu oleh guru dengan penjelasan-penjelasan materi yang jelas dan dikaitkan dengan contoh-contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari terkait konsep tersebut. Intinya, pusat pembelajaran pada peserta didik, akan meningkatkan keaktifan siswa dan juga pembelajaran abad 21.

7. Punya Alternatif

Ketika mentok ataupun ada sesuatu kendala dalam proses pembelajaran, guru harus siap mencari alternatif, bahkan sudah dipikirkan sebelum latihan mengajar di kelas dilaksanakan. 

Seperti, kalau dalam pembelajaran daring menggunakan Zoom yang paket basic, kan itu waktunya cuma sebentar sementara jam pelajaran itu bisa sampai 1 hingga 3 jam. Nah, kan itu hanya sebentar pasti ketika ditengah-tengah sedang menjelaskan materi bisa saja langsung left dari room, sehingga perlu di antisipasi dengan cara menyiapkan link room kedua dan sebagainya. Ataupun memakai alternatif lain, seperti menggunakan video conference yang bisa dipakai dalam waktu lama walau paket basic dan sebagainya.

Contohnya lagi, apabila mengupload atau mengumpulkan tugas lewat Google Form ataupun LMS Sekolah yang biasanya ada limit atau batas maksimal ukuran file berapa MBnya, maka guru harus punya alternatif, ketika ada siswa yang mengumpulkan tugas tapi ukuran filenya terlalu besar dan tidak bisa diupload di Formulir atau LMS Sekolah tersebut, maka cari alternatif khusus bagi siswa tersebut, seperti dikirim melalui Whatsapp, Telegram, Google Mail, Google Drive dan sebagainya yang lebih leluasa dalam kapasitas penyimpanannya.

8. Gercep

Gercep atau gerak cepat disini artinya jangan menunda-nuda suatu tugas atau hal yang harus dikerjakan sekarang. Contohnya dalam membuat RPP ya harus secepatnya, biar kalau ada revisi dari GP atau DPL langsung bisa diperbaiki dan sebelum deadline pengumpulan RPP.

Selain itu, bisa juga seperti Gercep dalam memeriksa tugas siswa, dikoreksi satu-satu, diberikan tanggapan dan sebagainya.

9. Punya Bahan Penunjang

Maksudnya adalah guru praktikan PLP harus mempunyai alat alat atau bahan penunjang. Kalau alat contohnya laptop, smartphone, dan sebagainya. Apabila bahan penunjang berarti seperti buku paket mata pelajaran, modul, LKPD, dan sebagainya yang bisa dipakai dan dijadikan sebagai bahan ajar. Selain itu, bisa untuk lebih menguatkan lagi pemahaman guru terkait materi yang akan disampaikan.

10. Disiplin

Ini adalah hal yang paling harus dilakukan dalam semua hal, ya itu Disiplin. Disiplin dalam berpakaian, disiplin datang ke sekolah, disiplin join ke room meeting, disiplin ketika ada janji ketemu ataupun konsultasi dengan GP atau DPL dan sebagainya.

Disiplin adalah hal yang akan menentukan terhambat atau tidaknya kegiatan yang akan kamu lakukan. Jika tidak disiplin maka resikonya akan mengulur waktu.

11. Sabar dan Adil

Karakter siswa dalam suatu kelas tentunya berbeda-beda, ada yang aktif, pasif, cerdas, dan sebagainya. Nah, guru praktikan harus sabar menghadapi itu semua. Selain itu, karena karakter siswa tiap orangnya berbeda, maka guru harus adil atau tidak membeda-bedakan, jadi jangan diskriminatif hanya kepada siswa yang aktif ataupun cerdas saja.

Guru harus mampu membuat siswa yang tadinya pasif jadi aktif, kurang cerdas jadi cerdas. Berikan kesempatan kepada semua siswa, harus adil. Tanya satu-satu, tetapi dengan cara yang menyesuaikan sesuai karakter siswa tersebut. Intinya guru mesti sabar dan adil.

12. Kesiapan dan Tampil Percaya Diri

Jangan menunjukkan kepada siswa bahwa kamu tidak siap atau kurang persiapan. Maka dari itu, guru praktikan harus mempersiapkan segala hal yang diperlukan dalam proses pembelajaran, baik itu RPP, media, bahan ajar, sumber belajar, model pembelajaran dan sebagainya.

Tunjukkan bahwa guru praktikkan siap mengajar. Kenapa kesiapan itu penting? karena berkaitan erat dengan grogi atau gugup, sehingga nanti akan kelihatan tidak percaya diri. Justru ini tidak bagus, soalnya akan memberikan kesan yang kurang wibawa bagi guru itu sendiri.

Guru praktikan harus Tampil percaya diri, supaya siswa juga percaya terhadap apa-apa materi dan konsep yang guru praktikan sampaikan. Bagaimana siswa mau percaya? kalau guru praktikannya juga tidak percaya diri. Tunjukkanlah bahwa kamu percaya diri, supaya siswa juga dapat memahami materi dengan penuh percaya diri juga. Intinya ada aksi reaksi, guru percaya diri maka siswa pun akan percaya diri.

Nah, itulah 12 Tips Lancar PLP atau PPL di Sekolah versi Sariksa.com semoga bermanfaat dan semangat bagi bapak, ibu, saudara/i yang akan melaksanakan PLP atau PPL, tetap semangat dan semoga dilancarkan kegiatan PLP dengan maksimal dan sesuai tujuan PLP itu sendiri.